Latar belakang: Saat ini kesepian menjadi salah satu masalah psikososial yang banyak dialami bagi lansia. Kesepian merupakan suatu kondisi yang tidak menyenangkan yang dialami lansia sehingga menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan baik itu secara fisik maupun psikologis. Beberapa penelitian sebelumnya telah menghubungankan banyak faktor yang mempengaruhi kesepian pada lansia, namun sangat sedikit informasi mengenai kesepian pada lansia yang hidup di wilayah pesisir. Tujuan: penelitian ini mengetahui apakah jenis kelamin, status tinggal dan depresi dapat mempengaruhi kesepian pada lansia yang tinggal di wilayah pesisir di Indonesia. Metode: cross-sectional deskriptif dan korelasi menggunakan Tratified random sampling sampling pada lima puskesmas di Kota Kendari sebanyak 206 lansia. Alat ukur yang digunakan adalah Geriatric Depression Scale Short Form (GDS-SF) dan satu item pertanyaan kesepian. Hasil: analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin (p=0.0012, OR: 2.63 dan 95%CI: 1.44 – 4.81), status tinggal (p=0.0090, OR: 8.14 dan 95%CI: 1.04-63.9), dan gejala depresi (p=0.0012, OR: 2.63 dan 95%CI: 1.44 – 4.81). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan jenis kelamin, status tinggal dan gejala depresi dapat memicu rasa kesepian yang tinggi serta dapat menimbulkan hal negatif dalam psikologi lansia. Kondisi ini menunjukan bahwa dukungan keluarga, lingkungan dan pemerhati kesehatan lansia sangat di butuhkan untuk mengurangi rasa kesepian yang mereka miliki. Kesimpulan: Kesepian merupakan masalah yang sangat serius pada populasi lansia yang hidup di wilayah pesisir. Para praktisi kesehatan dan keluarga harus memberikan perhatian dan dukungan kepada para lansia